Friday, October 21, 2011

Yue Yue

Hari ini, 21 Oktober 2011, Yue Yue pun meninggal..

Menurut pihak rumah sakit tempat dirawatnya, ini diakibatkan systemic organ failure ..bahkan dokter yang merawatnya, semenjak ia sampai di rumah sakit pada tanggal 13 Oktober 2011 lalu sudah menyatakan tipisnya harapan untuk bisa selamat.

Sedikit mengulas, Yue Yue adalah seorang bocah berusia 2 tahun, yang kebetulan saat itu sedang berjalan seperti anak usia 2 tahun lainnya, tanpa arah dan tidak perduli dengan kendaraan lewat. Plus ditambah lagi dengan orang tuanya yang mungkin sedang lalai.
Hingga lewatlah sebuah van yang mungkin tidak sengaja menabrak dan melindasnya. Setelah itu pengendara sempat menghentikan kendaraannya saat Yue Yue berada di kolong van (saya yakin saat itu dia panik) dan kemudian memutuskan untuk kabur dengan melindasnya kembali dengan roda belakang van nya.

Tragis?

Belum, dari video yang saya lihat, setelah itu ada 3 orang yang melintasinya dan hanya menghindar tanpa melakukan apa-apa...hingga kemudian sebuah pick up kembali melindas kedua kaki Yue Yue..

Ditambah 9 orang lagi yang mengacuhkan tubuh kecil yang semakin melemah itu...dimana diantaranya adalah seorang ibu dan anaknya yang mungkin habis berbelanja di pasar tersebut. Hingga akhirnya seorang pemulung yang kebetulan juga lewat segera menolongnya dan memanggil bantuan.

Gegeerrrr..semua pun mengutuk..dibilang lah orang cina emang gak menghargai hidup..hingga keluarlah kisah2 pengalaman masing2 yang pernah ke cina..

Karena kebetulan saya memang belum pernah ke cina, yaa saya coba googling...dan menurut beberapa satu sumber, kecacatan sosial ini sudah berlangsung semenjak lama. Pada tahun 2006, seseorang yang bernama Peng Yu, malah mendapat hukuman setelah menolong orang yang kecelakaan. Ia mendapat denda 45000 yuan (US $ 6900) karena dianggap menabrak orang yang ia tolong tersebut. Kasus ini lah yang disebut melatar belakangi sikap "cari aman" ini.

Andaikan saja Yue Yue saat itu segera ditolong, mungkin ceritanya akan lain...

Mungkin dia akan hidup..

dan mungkin sang penolong, jika dilihat dari kasus Peng Yu, saat ini sedang meratapi nasib harus bertanggung jawab atas kejahatan yang tidak dia lakukan.

Yah mungkin saja...

Saya jadi berandai-andai jika hal ini terjadi di Indonesia..Mungkin di negara yang terkenal dengan tepo seliro dan semangat gotong royongnya hal ini mustahil terjadi. Mungkin di negara tempat para pahlawan mempertaruhkan jiwa raganya ini hal seperti ini mustahil ada.

Tetapi saya pernah ngobrol-ngobrol dengan beberapa supir dan pengemudi truck ataupun bis. Bagi sebagian besar dari mereka, lebih baik tabrak mati daripada tabrak cacat. Paling jelek mereka masuk penjara dan setelah itu bisa bebas. Berbeda dengan tabrak cacat yang menyebabkan mereka akan kesulitan dikejar-kejar pihak keluarga untuk bertanggung jawab.

Tetapi saya pernah baca, sebuah keluarga di Gadel yang dibenci akibat membongkar kecurangan UAN. Masyarakat yang dengan semangat gotong royongnya, mendemo keluarga tersebut dan mengusir agar tidak mempermalukan daerah mereka.

Dan sering mendengar kisah pencopetan berkelompok di bis kota. Dimana, saksi mata pun malah berusaha acuh tak acuh karena khawatir dirinya yang terkena getahnya.

Jika begini, saya pun pesimis jangan2 dua/tiga tahun lagi..bocah seperti Yue Yue pun akan mengalami hal yang sama di Indonesia..
(atau, jangan2 pernah terjadi hanya saja saya tidak tahu??)

Naudzubillah min Dzalik.....

-semoga arwah bocah tak berdosa ini diberikan tempat yang paling mulia di sisimu ya Allah-