Friday, March 1, 2013

Exit Interview

Naahh...tahapan yang paling akhir pada proses Resign adalah Exit Interview.

Menurut Wikipedia An exit interview is a survey conducted with an individual who is separating from an organization or relationship. Most commonly, this occurs between an employee and an organization, a student and an educational institution, or a member and an association.

Jadi kalo diterjemahkan ke bahasa mama saya, exit interview ini semacam wawancara yang dilakukan oleh individu yang mau berpisah/keluar dari suatu organisasi.

Exit interview ini bagi saya salah satu tahapan yang gampang-gampang susah. Gampang karena pasti anda akan dikejar-kejar oleh cewe cewe HRD yang mostlikely unyu2 seperti ilustrasi di bawah ini, dan posisi butuh tak butuh sudah berbalik antara karyawan dan perusahaan.
Ini hanya ilustrasi, jangan ngarep punya HRD kayak gini deh gann hehehe
Tapi mengapa saya bilang susah? Karena kita harus hati-hati berbicara. Di Exit Interview ini, perusahaan sangat ingin mengetahui penyebab karyawan se-jenius anda resign. Semuanya akan di korek, mulai dari hubungan antar karyawan, karyawan dan atasan hingga gaji de el el akan terus digali. Tidak hanya faktor utama, faktor sampingan juga akan digali. Ini mengapa saya bilang berbahaya, karena anda yang telah berfikir kebebasan sudah didepan mata, kadang akan lupa, perkataan anda bisa menghancurkan karier seseorang.

Salah satu contoh pertanyaan standarnya seperti dibawah ini:
  • Mengapa anda Resign?
  • Jika boleh tahu apa yang perusahaan baru tawarkan kepada anda yang tidak bisa diberikan perusahaan ini?
  • Apakah ada selama ini masalah antara anda dan rekan kerja?
  • Apa yang tidak anda sukai dari perusahaan ini?
  • Apakah menurut anda selama ini bos anda mendukung karier anda? 
Pertanyaannya mungkin simple, tapi ingat, semua jawaban anda akan dicatat dan dilaporkan sebagai bahan evaluasi. Untuk itu, ada baiknya anda mengurangi penyebutan nama yang sekiranya tidak terlalu perlu pada saat ini. Misal anda tidak suka sama rekan seruangan anda karena dia sering minta snack anda, please..gak usah sebut-sebut itu. Atau jika bos anda tidak pernah mentraktir anda, ya gak usah segitunya sampe melaporkan bahwa bos anda pelit, medit dan tidak perhatian sama bawahan.

Saat exit interview ini jg HRD akan menanyakan saran-saran untuk perbaikan perusahaan kedepannya. Jika perlu anda bisa membuat perbandingan kenapa anda lebih memilih resign daripada ikut berjuang dengan serikat karyawan demi perbaikan perusahaan. Saran-saran anda ini mudah-mudahan bisa membantu rekan-rekan yang anda tinggalkan nantinya. Naik gaji, kemudahan mendapat training dan perbaikan fasilitas kantor akan menjadi kado perpisahan terbaik buat rekan-rekan yang anda tinggalkan.

Walaupun mungkin mereka gak sadar bahwa anda berkontribusi dalam perbaikan-perbaikan tersebut. :)








1 comment:

  1. ini maksudnya nostalgila atau apa nih?
    postingnya soal exit ama resign terus...

    ReplyDelete