Sunday, April 14, 2013

Panggilannya Anno


Panggilannya Mano..Atau Anno...Atau kalo versi saya yaitu si Acem..

Memang bukan nama aslinya....nama panggilan aslinya sebenarnya Amelia yang dengan lidah cadelnya ia sebut "Amen".
Ketenaran artis Manohara melatar belakangi panggilan ini. Tentunya sisi baik nya yang kami harapkan ada di bocah ini. Sisi kehancuran rumah tangga sampai sang artis membintangi sinetron geje mudah2an gak ikutan terbawa. (amiinnn ya Allah amiiinnnnn)

Kelahirannya melengkapi formasi 3 bersaudara yang dimiliki oleh paman saya. Menjadikan ia anak paling bontot, paling manja dan paling usil dibandingkan kakak kakaknya.

Sayangnya ia menjadi anak terakhir yang mungkin tidak pernah mengingat seperti apakah Ayahnya. Saat itu otaknya masih terlalu polos untuk mengingat Ayahnya telah meninggal sebelum ia bisa berjalan dengan sempurna. Walaupun saya yakin, salah satu bagian terkecil otaknya akan mengingat bahwa ia pernah dicintai oleh seorang lelaki hingga akhir ajal menjemputnya.

Kehadiran Anno di rumah saya, membawa suasana berbeda..Senyuman, gelak tawa dan kadang "kerusuhan" mulai mewarnai rumah yang sudah mulai ditinggal kerja oleh mantan penghuni ciliknya itu. Kadang pagi hari ia datang sudah mandi, makan dan bau wangi. Seperti pagi itu..Anno datang sudah wangi..
 
 
 
 


Aksinya tentu saja akan membuat siapa saja tertawa... Apabila payung tersebut rusak..Ibu saya (panggilannya mama) akan bertanya padanya .."Siapa yang ngerusakin payung mamaaa??" dan dia dengan polosnya menjawab.."tata itaa"(panggilannya untuk kk saya) yang pastinya akan disambut oleh gelak tawa seisi rumah..

Pernah ada kejadian sedih dimana seorang temannya tidak mau diajak bermain karena akan pergi dengan ayahnya. Sontak Anno pun iri, dia menanyakan ke ibunya, dimana ayahnya. "Ayah Anno mana?" tanyanya dengan suara lirih. Pertanyaan yang menurut istilah kampung saya membuat kencang leher siapapun yang mendengarnya.

Tetapi kini Anno sudah mengerti jawabannya. Ia punya seorang Abi (paggilan ayah untuk om saya) dan seorang Papah (panggilan ayah untuk ayah saya). Selain itu, tak terhitung saudara-saudara yang bersedia dipanggil Ayah, Bapak olehnya. 

No comments:

Post a Comment